WORKSHOP IMPLEMENTASI TEACHING FACTORY
Workshop
Implementasi Teaching Factory dilaksanakan selama dua hari pada Kamis&Jumat
(22-23/8/24) di Aula SMK Negeri 3 Palangka Raya. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Vokasi senantiasa berupaya
meningkatkan inovasi bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Inovasi
tersebut salah satunya dengan pelaksanaan Teaching
Factory atau TeFa. Sebuah model pembelajaran yang dioperasikan seperti pabrik dalam
sekolah, TeFa membawa pendekatan praktis yang merujuk pada standar dan prosedur
industri sesungguhnya.
Dalam jalur pendidikan
SMK, keterlibatan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) menjadi aspek yang
sangat penting, mengingat kemajuan teknologi dan prosedur produksi/jasa yang
berlangsung dengan cepat. Implementasi TeFa di SMK akan
memicu pembentukan kerja sama yang saling menguntungkan antara SMK dan DUDI,
menciptakan mekanisme yang memastikan SMK dapat selalu beradaptasi dengan
perkembangan industri/jasa secara otomatis. Ini mencakup dengan menerapkan
kemampuan pengetahuan teknologi, manajerial, evolusi kurikulum, pelaksanaan
prakerin, dan aspek lainnya.
Tujuan Teaching Factory di SMK adalah untuk meningkatkan kesiapan
kerja, menyelaraskan kompetensi, dan membentuk karakter kerja lulusan SMK
sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Hal ini dicapai
melalui proses pembelajaran yang berfokus pada produk/jasa (melibatkan rekayasa
Perangkat Pembelajaran) yang diadakan dalam lingkungan, suasana, serta tata kelola
yang mengikuti standar DUDI atau kondisi tempat kerja/usaha yang sebenarnya. (fmt)